Minggu, 23 Maret 2008
puisi
Seni bonsai bukan lagi milik Cina atau Jepang, dan bukan lagi mutlak cerminan sebuah falsafah kepercayaan tertentu….Mengapa tidak, bonsai yang selama ini ditampilkan dalam nuansa Cina atau Jepang dengan Tokonoma yang dihiasi kaligrafi Cina atau Jepang, kita tampilkan dalam nuansa Islami dengan kaligrafi Arab…
Seni itu hidup, tidak pernah berhenti berinteraksi dengan budaya dan nilai sosial di sekelilingnya.
Karya Agung sang Pencipta, itu adalah milik kita semua…dan tugas kita untuk melestarikannya.
Sujud Sang Maling
HutanNya kaujambak bagai rambut wanita jalang,
Perut bumiNya kaupencet bagai bisul pengemis jalanan,
LautNya kauisap bagai susu sang perawan,
Isi alamNya kaulibas bagai kutu jahanam…
Bah…yang hebatlah kau…
Polisi itu mertua kau,
Jaksa itu paman kau,
Lalu Tuhan itu siapanya kau ?
Saat kau kaku dalam liang kemarau,
Dunia pun tidak lagi hijau,
Walau kau sujud dalam jiwa galau,
DIA diam…cucumu yang risau !
——–Robert Steven——-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar